Indonesia, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang didominasi dengan lautan. Terletak di pusaran ‘Cincin Api Pasifik’ dan diapit oleh dua benua. Menjadikan negeri ini memiliki keunikan dan keindahan alam yang berlimpah tapi juga menyimpan bahaya bencana yang bisa datang kapan saja.

Serangkaian bencana gempa bumi, tsunami dan erupsi yang terjadi di Palu, Donggala, Situbondo, dan Lombok menjadikan Indonesia harus sudah menyadari dan mengantisipasi akan kemungkinan bencana lainnya di daerah lain di Indonesia.

Gerak cepat pemerintah dalam menangani daerah bencana juga perlu dukungan dari segenap elemen bangsa. Bukan hanya penanganan korban bencana saja, tapi Indonesia memerlukan sebuah kajian yang mendalam serta menyeluruh dalam hal antisipasi bencana atau yang bisa kita sebut mitigasi bencana. Sampai saat ini memang belum ada alat yang dapat mendeteksi kapan dan bagaimana bencana di masa depan.

Daniel Tirto Utomo, sebagai Business Development Manager PT. Harrisma Informatika Jaya berpendapat, “Sampai saat ini belum ada alat yang dapat mendeteksi datangnya tsunami. Tapi kita dapat mengatasinya dengan mitigasi bencana. Melihat tsunami di Palu kemarin, kita bisa meningkatkan lagi infrastruktur komunikasi di daerah rawan bencana. Misalnya dengan memperbanyak penggunakan radio komunikasi. Karena memang radio komunikasi ini diperuntukkan untuk komunikasi yang lebih simple dan cepat terkoneksi. Dengan begitu salah satu sektor mitigasi kita sudah terupgrade”.